SEBUAH video beredar di TikTok [arsip] dan Instagram, memuat klaim bahwa peniti dapat memperkuat sinyal ponsel.
Video itu memperlihatkan seseorang menempelkan dua peniti dengan arah berlawanan pada lapisan bagian belakang ponsel. Cara seperti itu diyakini dapat memperkuat sinyal ponsel dibandingkan sebelumnya.
Namun, benarkah menempelkan dua peniti pada ponsel bisa meningkatkan sinyal?
Tempo memverifikasi narasi tersebut dengan mewawancarai beberapa akademisi dengan kepakaran jaringan dan telekomunikasi. Hasilnya, berdasarkan analisis dua peneliti menyatakan klaim tersebut tidak benar.
Kepala Laboratorium Telekomunikasi Multimedia, Fakultas Teknik Universitas Jember (Unej) Ir. Widya Cahyadi, S.T., M.T. mengatakan, logam seperti peniti yang ditempelkan pada gawai dalam posisi acak, tidak bisa memperkuat sinyal. Sebaliknya, dapat mengganggu kinerja antena, menyebabkan interferensi, atau menimbulkan masalah lain di luar ketentuan penggunaan perangkat.
Apalagi, bentuk maupun bahan logam jarum peniti tidak mengikuti aturan regulasi dalam desain antena yang dapat berinteraksi dengan sistem frekuensi radio dalam gelombang elektromagnetik pada smartphone. Menurut dia, pengujian semacam itu tidak bisa disimpulkan tanpa riset ilmiah yang terukur.
“Konten semacam ini bisa menyesatkan, dan hanya mengejar sensasi atau viralitas belaka,” kata dia kepada Tempo, Senin, 11 Agustus 2025.
Widya juga menyoroti penjualan stiker di pasaran yang diklaim untuk memperkuat sinyal ponsel. Padahal, produk semacam itu juga harus mengantongi hasil uji laboratorium independen agar klaimnya terbukti dan terukur.
Kepala Laboratorium Telekomunikasi Universitas Brawijaya (UB) Malang, Ir. Sigit Kusmaryanto, M. Eng. juga menyatakan hal serupa. Memperkuat sinyal ponsel tidak bisa dengan menempelkan peniti dan stiker. “Harus dengan penguat aktif,” kata Sigit, yang juga disampaikan melalui pesan, Senin, 11 Agustus 2025.
Lalu bagaimana cara menguatkan sinyal ponsel? Widya Cahyadi memberikan sejumlah tips untuk memperkuat sinyal seluler yakni:
1. Pilih operator atau provider yang memiliki BTS terdekat dengan cakupan sinyal terkuat dari wilayah pengguna.
2. Lepas aksesoris seperti logam penghalang pada bungkus logam yang bisa mengganggu sinyal.
3. Pastikan kondisi perangkat ponsel normal, khususnya baterai dan IC power amplifier. Karena jika rusak, kemampuan ponsel untuk menangkap dan mengirimkan sinyal akan terganggu.
4. Pengguna gawai kadang berada di kondisi NLOS (non-line-of-sight) yang dalam konteks komunikasi radio berarti tidak adanya garis pandang langsung antara pemancar dan penerima.
Dalam situasi itu, perjalanan sinyal radio harus melewati berbagai rintangan seperti bangunan, medan, atau objek lain yang menghalangi jalur langsung. Maka cara yang tepat adalah pindah ke lokasi terbuka untuk mengurangi berbagai hambatan tersebut.
5. Saat dalam perjalanan, mungkin sambungan gawai akan mengalami handover BTS atau perpindahan sambungan BTS. Jika perangkat pengguna mengalami kendala koneksi, coba lakukan restart jaringan, dengan salah satu cara termudahnya mengaktifkan lalu menonaktifkan mode pesawat.
6. Jika kondisi dalam gedung beton bertingkat, maka gunakan repeater atau signal booster resmi yang sesuai dengan regulasi Kementerian Komdigi. Produk teknologi penguat sinyal semacam itu sudah beredar di pasaran.
Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan menempelkan peniti pada smartphone bisa meningkatkan sinyal seluler merupakan klaim keliru.
Sumber : Tempo.co